Dalam proses pembelajaran, metode mempunyai peranan
sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran.
a. Metode Iqro’
Metode iqro’ adalah suatu metode membaca Al-Qur'an yang
menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan iqro’ terdiri
dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada
tingkatan yang sempurna.
Metode Iqro’ ini disusun oleh Ustadz As’ad Human yang
berdomisili di Yogyakarta. Kitab Iqro’ dari ke-enam jilid tersebut di tambah
satu jilid lagi yang berisi tentang doa-doa. Dalam setiap jilid terdapat
petunjuk pembelajarannya dengan maksud memudahkan setiap orang yang belajar
maupun yang mengajar Al-Qur'an.
Metode iqro’ ini dalam prakteknya tidak mem-butuhkan alat
yang bermacam-macam, karena ditekan-kan pada bacaannya (membaca huruf Al-Qur'an
dengan fasih). Bacaan langsung tanpa dieja. Artinya tidak diperkenalkan
nama-nama huruf hijaiyah dengan cara belajar siswa aktif (CBSA) dan lebih
bersifat individual.
Adapun kelemahan dan kelebihan metode Iqro’ adalah:
1.
Kelebihan
- Menggunakan metode CBSA, jadi bukan guru yang aktif melainkan santri yang dituntut aktif.
- Dalam penerapannya menggunakan klasikal (membaca secara bersama) privat, maupun cara eksistensi (santri yang lebih tinggi jilid-nya dapat menyimak bacaan temannya yang berjilid rendah).
- Komunikatif artinya jika santri mampu membaca dengan baik dan benar guru dapat memberikan sanjungan, perhatian dan peng-hargaan.
- Bila ada santri yang sama tingkat pelajaran-nya, boleh dengan sistem tadarrus, secara bergilir membaca sekitar dua baris sedang lainnya menyimak.
- Bukunya mudah di dapat di toko-toko.
2. Kekurangan
a. Bacaan-bacaan tajwid tak dikenalkan
sejak dini.
b. Tak ada media belajar
c. Tak dianjurkan menggunakan irama murottal.
b. Metode Al-Baghdad
Metode Al-Baghdady adalah metode tersusun (tarkibiyah),
maksudnya yaitu suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan
sebuah proses ulang atau lebih kita kenal dengan sebutan metode alif, ba’,
ta’. Metode ini adalah metode yang paling lama muncul dan metode yang
pertama berkembang di Indonesia.
Cara
pembelajaran metode ini adalah:
-
Hafalan
-
Eja
-
Modul
-
Tidak variatif
-
pemberian contoh yang absolute
Metode ini mempunyai kelebihan dan kekurang-an, yaitu:
1.
Kelebihan
- Santri akan mudah dalam belajar karena sebelum diberikan materi, santri sudah hafal huruf-huruf hijaiyah.
- Santri yang lancar akan cepat melanjutkan pada materi selanjutnya karena tidak menunggu orang lain.
2.
Kekurangan
- Membutuhkan waktu yang lama karena harus menghafal huruf hijaiyah dahulu dan harus dieja.
- Santri kurang aktif karena harus mengikuti ustadz-ustadznya dalam membaca.
- Kurang variatif karena menggunakan satu jilid saja.
c. Metode An-Nahdhiyah
Metode
An-Nahdhiyah adalah salah satu metode membaca Al-Qur'an yang muncul di daerah
Tulungagung, Jawa Timur. Metode ini disusun oleh sebuah lembaga pendidikan
Ma’arif Cabang Tulungagung. Karena metode ini merupakan metode pengembangan dari
metode Al-Baghdady, maka materi pembelajaran Al-Qur'an tidak jauh berbeda
dengan metode Qira’ati dan Iqro’. Dan perlu diketahui bahwa pembelajaran metode
ini lebih ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau
lebih tepatnya pembelajaran Al-Qur'an pada metode ini lebih menekankan pada
kode “Ketukan”.
Dalam pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang harus diselesaikan oleh para santri, yaitu:
Dalam pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang harus diselesaikan oleh para santri, yaitu:
- Program buku paket yaitu program awal sebagai dasar pembekalan untuk mengenal dan memahami serta mempraktekkan mem-baca Al-Qur'an
- Program sorogan Al-Qur'an yaitu program lanjutan sebagai aplikasi praktis untuk meng-antarkan santri mampu membaca Al-Qur'an sampai khatam.
Dalam metode ini buku paketnya tidak dijual bebas bagi
yang ingin menggunakannya atau ingin menjadi guru pada metode ini harus sudah
mengikuti penataran calon guru metode An-Nahdhiyah.
Dalam program sorogan Al-Qur'an ini santri akan diajarkan
bagaimana cara-cara membaca Al-Qur'an yang sesuai dengan sistem bacaan dalam
membaca Al-Qur'an. Dimana santri langsung praktek membaca Al-Qur'an besar.
Disini santri akan diperkenalkan beberapa sistem bacaan, yaitu tartil,
tahqiq, dan taghanni.
d. Metode Jibril
d. Metode Jibril
Terminology (istilah) metode jibril yang digunakan
sebagai nama dari pembelajaran Al-Qur'an yang diterapkan di PIQ Singosari
Malang, adalah dilatar belakangi perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
untuk mengikuti bacaan Al-Qur'an yang telah diwahyukan melalui malaikat Jibril.
Menurut KH. M. Bashori Alwi (dalam Taufiqur-rohman) sebagai pencetus metode
jibril, bahwa teknik dasar metode jibril bermula dengan membaca satu ayat atau
lanjutan ayat atau waqaf, lalu ditirukan oleh seluruh orang-orang yang mengaji.
Sehingga mereka dapat menirukan bacaan guru dengan pas. Metode jibril terdapat
2 tahap yaitu tahqiq dan tartil.
e. Metode Qiro’ati
Metode Qiro’ati disusun oleh Ustadz H. Dahlan Salim
Zarkasy pada tahun 1986 bertepatan pada tanggal 1 Juli. H.M Nur Shodiq Ahrom
(sebagai penyusun didalam bukunya “Sistem Qa'idah Qira’ati” Ngembul,
Kalipare), metode ini ialah membaca Al-Qur'an yang langsung memasukkan dan
mempraktek-kan bacaan tartil sesuai dengan qa'idah ilmu tajwid sistem
pendidikan dan pengajaran metode Qira’ati ini melalui system pendidikan
berpusat pada murid dan kenaikan kelas/jilid tidak ditentukan oleh bulan/tahun
dan tidak secara klasikal, tapi secara individual (perseorangan).
Santri/ anak didik dapat naik kelas/ jilid berikutnya
dengan syarat:
1.
Sudah menguasai materi/paket pelajaran yang diberikan di kelas.
2.
Lulus tes yang telah diujikan oleh sekolah/TPA.
1. Prinsip –prinsip dasar Qiro’ati
- prinsip-prinsip yang di pegang oleh guru/ustadz yaitu:
- Tiwagas (teliti,
waspada dan tegas)
- Daktun (tidak boleh
menuntun)
- Prinsip-prinsip yang harus dipegang santri / anak didik:
-
CBSA : Cara belajar santri aktif.
- LCTB : Lancar
cepat tepat dan benar.
2. Strategi mengajar dalam Qiro’ati
Dalam mengajar Al-Qur'an dikenal beberapa macam stategi.
Yaitu:
1. Strategi
mengajar umum (global)
a. Individu atau privat yaitu santri
bergiliran membaca satu persatu.
b. Klasikal Individu yaitu sebagian
waktu digunakan guru/ustadz untuk menerangkan pokok pelajaran secara klasikal.
c. Klasikal baca simak yaitu strategi
ini digunakan untuk mengajarkan membaca dan menyimak bacaan Al-Qur'an
orang lain.
2. Strategi
mengajar khusus (detil)
Strategi ini agar berjalan dengan baik maka perlu di
perhatikan syarat-syaratnya. Dan strategi ini meng-ajarkannya secara khusus
atau detil. Dalam mengajar-kan metode qiro’ati ada I sampai VI yaitu:
- Jilid I
Jilid I adalah kunci keberhasilan dalam belajar membaca Al-Qur'an. Apabila
Jilid I lancar pada jilid selanjutnya akan lancar pula, guru harus
memperhatikan kecepatan santri.
- Jilid II
Jilid II adalah lanjutan dari Jilid I yang disini telah terpenuhi target
Jilid I.
- Jilid III
Jilid III adalah setiap pokok bahasan lebih ditekankan pada bacaan panjang
(huruf mad).
- Jilid IV
Jilid ini merupakan kunci keberhasilan dalam bacaan tartil dan bertajwid.
- Jilid V
Jilid V ini lanjutan dari Jilid IV. Disini diharapkan sudah harus mampu
membaca dengan baik dan benar
- Jilid VI
Jilid ini adalah jilid yang terakhir yang kemudian dilanjutkan dengan
pelajaran Juz 27.
Juz I sampai Juz VI mempunyai target yang harus dicapai
sehingga disini guru harus lebih sering melatih peserta didik agar
target-target itu tercapai. Metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan
antara lain:
Kelebihannya :
1.
Siswa walaupun belum mengenal tajwid tetapi sudah bisa membaca Al-Qur'an secara
tajwid. Karena belajar ilmu tajwid itu hukumnya fardlu kifayah sedangkan
membaca Al-Qur'andengan tajwidnya itu fardlu ain.
2. Dalam metode ini
terdapat prinsip untuk guru dan murid.
3. Pada metode ini setelah
khatam meneruskan lagi bacaan ghorib.
4. Jika santri sudah lulus
6 Jilid beserta ghoribnya, maka ditest bacaannya kemudian setelah itu santri
mendapatkan syahadah jika lulus test.
Kekurangannya:
Bagi yang tidak lancar lulusnya juga akan lama karena metode ini lulusnya
tidak ditentukan oleh bulan/tahun.
F.
Metode Al-Barqy
Kelebihan
metode ini sebagai berikut :
a.
Guru dapat mengajarkan Al Qur’an lebih praktis dan lebih cepat
b.
Mengurangi kejenuhan siswa, karena pembelajarannya lebih singkat.
c.
Tidak berjilid-jilid.
Demikian paparan mengenai metode pembelajaran Al Qur’an metode Al barqy.
Semoga menambah khazanah pengetahuan bapak ibu pengajar Al Qur’an, demi
terciptanya Generasi Qur’ani.
G. Metode tilawati
Tilawati
adalah merupakan salah satu di antara metode pengajaran Al Qur'an. Tilawati
menawarkan suatu sistem pembelajaran Al Qur'an yang yang mudah, efektif dan
efesien demi mencapai kualitas bacaan, pemahamanan dan implementasi Al Qur'an.
SK
:
Kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada setiap tingkat dan / atau semester; standar kompetensi terdiri
atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan
berlaku secara nasional
KD
: Sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyususnan indikator kompetensi
INDIKATOR
: Sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyususnan
indikator kompetensi
DISCOVERY
: Metode pembelajaran discovery (penemuan) adalah metode mengajar yang
mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang
sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau
seluruhnya ditemukan sendiri.
Metode discovery mempunyai beberapa kelebihan
diantaranya:
1.
Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan
proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini,
seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya
2.
Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena
kelemahan dalam pengertian, ingatan dan transfer.
3.
Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan
berhasil.
4.
Metode ini memungkinkan siswanya dengan cepat dan sesuai dengan kecepatan
sendiri.
5.
Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan
akalnya dan motivasi sendiri.
6.
Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh
kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
7.
Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan
gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai
peneliti di dalam situasi diskusi.
8.
Membantu siswa mengembangkan skeptisme (keragu-raguan) yang sehat kearah
kebenaran yang final dan tertentu atau pasti (Hamalik, 1986: 121)
Ada beberapa kelemahan metode discovery, yaitu
sebagai berikut.
1.
Metode ini berdasarkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi
siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau
mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga
pada gilirannya akan menimbulkan frustasi. Di pihak lain justru menyebabkan
akan timbulnya kegiatan diskusi.
2.
Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumla.h siswa yang banyak, karena
membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau
pemecahan masalah lainnya.
3.
Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapan dengan
siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
4.
Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman,
sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan
kurang mendapat perhatian.
5.
Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur
gagasan yang dikemukakan oleh para siswa
6.
Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan bagi berfikir yang akan ditemukan oleh
siswa telah dipilih lebih dahulu oleh guru, dab proses penemuannya adalah
dengan bimbingan guru (Hamalik, 1986: 122).
KONSTRUKTIVISME : Pendekatan
konstruktivisme
adalah pendekatan pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir dan
mengkonstruksi dalam memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama sehingga
didapatkan suatu penyelesaian yang akurat (Saefudin: 2008).
kelebihan dalam metode pembelajarn
konstrutivistik:
- Berfikir artinya, Dalam proses membina pengetahuan baru murid diajarkan berfikir untuk menyelesaikan masalah atau sebuah studi kasus dan dapat mengembangkanya menjadi sebuah ide atau membuat keputusan.
- Faham artinya, Dalam proses pembelajaran murid harus terlibat langsung dalam mengembangkan sebuah pengetahuan baru, sehingga peserta didik akan lebih faham dan boleh mengaplikasikanya dalam sebuah situasi.
- Daya ingat artintya, pada dasarnya dalam proses belajar murid harus terlibat secara langsung dengan aktif, sehingga mereka akan ingat lebih lama semua konsep yang ada yakni dengan cara murid melakukan pendekatan membina sendi kehafaman mereka. Dengan cara itu mereka akan yakin dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
- Kemahiran sosial artinya, dalam proses belajar kemahiran sosial diperoleh apabila seorang murid berinteraksi dengan guru dan rekan dalam membina pengetahuan baru.
- Seronok artinya, dalam proses belajar yang benar peserta didik pastinya akan terlibat secara terus menerus dan semakin lama mereka akan faham, ingat, dan lebih yakin dalam memutuskan sebuah pengetahuan baru. Apabila peserta didik melakukan interaksi secara sehat dengan guru atau rekan, maka mereka akan berasa seronok belajar dalam membina pengetahuan baru.
kelemahan yang perlu diperhatikan
antara lain:
- Kadang guru itu tidak memperhatikan muridnya secara keseluruhan misalkan guru tidak pernah memberi kesempatan pada peserta didiknya untuk menyelesaikan suatu masalah atau berdiskusi sehingga peserta didik hanya mendapat pembelajaran yang itu-itu saja, jadi pola pikir peserta didik tidak berkembang.
- Tidak semua guru atau pendidik itu mempunyai karakter atau sifat yang sama, pada dasarnya guru hanya memberi penjelasan saja saat pembelajaran sehingga peserta didik dituntut untuk hanya memahami saja tanpa terlibar secara langsung dalam mengaplikasikan sebuah situasi baru.
- Membahas tentang sifat seorang guru, guru seharusnya tidak berperan sebagai orang yang kaku dan harus ditakuti, guru seharusnya berperan sebagai teman bagi peserta didiknya sehingga peserta didik dapat beriteraksi dengan baik dalam membina pengetahuan baru.
- Pada dasarnya guru itu dijadikan sebuah panutan bagi peserta didiknya maka dari itu guru tidak diwajibkan memberi contoh yang negativ kepada peserta didiknya, kadang ada guru yang memiliki sifat yang buruk yaitu sering berkata kotor atau kasar di depan peserta didiknya, itu sangat dilarang dalam aturan etika seorang guru, karena apabila itu dihadapkan pada anak usia sekolah dasar sangat tidak pantas untuk dilakukan.
- Apabila peserta didik tidak dilibatkan dalam pembelajaran praktik maka daya ingat dan pengetahuan peserta didik tidak akan berkembang dengan baik, dan apabila diberi materi baru pasti materi sebelumnya akan dilupakan
INQUIRY : Suryosubroto
dalam Trianto (2009) menyatakan bahwa, Inquiry merupakan perluasan proses
discovery, yang digunakan lebih mendalam, inkuiry yang dalam bahasa
Inggris Inquiry berarti pertanyaan,
atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang
dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi.
Kelebihan strategi
pembelajaran inquiry meliputi sebagai berikut:
1)
Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat
menjadikan siswa aktif.
2)
Dapat membentuk
dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
3)
Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas
inisiatifnya sendiri.
4)
Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional,
yaitu guru yang menguasai kelas.
5)
Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan
berbagai jenis sumber belajar.
6)
Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat
melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya,
siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa
yang lemah dalam belajar.
Kelemahan Strategi Pembelajaran Inquiry:
1) Kadang-kadang dalam
mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru
sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
2) Pembelajaran
dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi, bila siswa kurang
cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
3) Memerlukan
perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru apa
adanya.
4) Guru
dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi
menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.
5) Karena
dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang aktif.
PROBLEM
SOLVING : Menurut Hamalik, Problem
solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam
menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat,
sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.
Kelebihan pembelajaran problem solving antara lain
sebagai berikut.
(1) Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis.
(2) Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi.
(3) Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek.
(4) Mendidik siswa percaya diri sendiri.
Kelemahan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.
(1) Memerlukan waktu yang cukup banyak.
(2) Kalau di dalam kelompok itu kemampuan anggotanya heterogen, maka siswa yang pandai akan mendominasi dalam diskusi sedang siswa yang kurang pandai menjadi pasif sebagai pendengar saja.
(1) Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis.
(2) Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi.
(3) Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek.
(4) Mendidik siswa percaya diri sendiri.
Kelemahan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.
(1) Memerlukan waktu yang cukup banyak.
(2) Kalau di dalam kelompok itu kemampuan anggotanya heterogen, maka siswa yang pandai akan mendominasi dalam diskusi sedang siswa yang kurang pandai menjadi pasif sebagai pendengar saja.
PAKEMI
: adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan, Islami. Aktif dimaksudkan
bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun
pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru
tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan
dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka
pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan
dirinya dan orang lain.
KELEBIHAN PAKEM
- Pakem merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup
- Dalam pakem siswa belajar bekerja sama
- Pakem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
- Pakem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses
- Pakem menghargai potensi semua siswa
- Program untuk meningkatkat pakem disekolah harus ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya
- Peserta didk akan lebih termotovasi untuk belajar karena adanya variasi dalam proses pembelajaran
- Peserta didik dapat lebih mengembangkan dirinya
- Peserta didik tidakjenuh dengan pembelajarn di kelas
- Peserta didik dapat memecahkan permasalahan dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnya
- Mental dan fisik peserta didik akan terasah secara optimal
KEKURANGAN PAKEM
- Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-laki / perempuan, pintar/kurang pintar,social,ekonomi tinggi/rendah
- Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup
- Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk,kegiatan yang dilakukan siswa sering kali belum mencerminkan belajar kooperatif yang benar
- Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran pakem yang baik
- Pajangan sering menampilkan hasil kerja siswa yang cenderung seragam
- Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa (LKS) yang sebagian besar pertanyaanya bersifat tertutup
- Guru harus meyiapkan pembelajaran yang lebih dari sekedar ceramah, maka dibutuhkan alat dan bahan yang lebih pula untuk melaksanakan pembelajaran tersebut
- Guru harus bisa mengcover semua kebutuhan siswa baik dari segi mental maupun fisik
- Sarana dan prasarana harus memadai, sehingga sekolah-sekolah yang berada di daerah sulit untuk mengembangkan PAKEM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar