Minggu, 15 Maret 2015

Komunikasi pembelajaran yang efektif season 2

   KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN

Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya. Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.

Kegiatan pembelajaran merupakan proses transformasi pesan edukatif berupa materi belajar dari sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan tujuan agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta perubahan tingkah laku. Dengan demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat tergantung kepada efektifitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran tersebut.
Evertt M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk merubah perilakunya. Pendapat senada dikemukakan oleh Theodore Herbert, yang mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Selain definisi yang telah disebutkan di atas, pemikir komunikasi yang cukup terkenal yaitu Wilbur Schramm memiliki pengertian yang sedikit lebih detil. Menurutnya, komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.(Suranto : 2005)
Menurut Lasswell  (1972)di  bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:
  • Komunikator (communicator, source, sender). Komunikator merupakan sumber dan pengirim pesan. Kredibilitas komunikator yang membuat komunikan percaya terhadap isi pesan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi.
  • Pesan (message).Pesan harus memiliki daya tarik tersendiri, sesuai dengan kebutuhan penerima pesan, adanya kesamaan pengalaman tentang pesan, dan ada peran pesan dalam memenuhi kebutuhan penerima
  • Media (channel, media). Sistem penyampaian berkaitan dengan metode dan media. Metode dan media yang digunakan dalam proses komunikasi harus disesuaikan dengan kondisi atau karakterisitik penerima pesan. (IGAK Wardani : 2005)
  • Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient).Agar komunikasi berjalan lancar, komunikan harus mampu menafsirkan pesan, sadar bahwa pesan sesuai dengan kebutuhannya, dan harus ada perhatian terhadap pesan yang diterima
  • Efek (effect, impact, influence). Terjadinya efek dalam suatu proses komunikasi dalam pembelajaran sangat tergantung dari fasilitator dalam penyampaian materi serta kebutuhan peserta dalam materi yang disampaikan.

Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran
Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu :
  1. Kejelasan, Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan.
  2. Ketepatan. Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang disampaikan.
  3. Konteks. Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
  4. Alur. Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
  5. Budaya. Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi. (Endang Lestari G : 2003)
Dalam proses komunikasi sering mengalami kegagalan hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah :
  1. Kecenderungan untuk membandingkan-comparing
  2. Tidak memperhatikan apa yang dikatakan oleh lawan bicara, Berusaha untuk membaca, menebak apa yang ada dalam pikirannya-mind reading
  3. Tidak memperhatikan apa yang dikatakan. Perhati tertuju pada upaya untuk memberikan komentar. Tampak seolah-olah tertarik dengan apa yang disampaikan, tapi yang sebenarnya tidak-rehearsing
  4. Menyaring - filtering
  5. Menilai, menghakimi - judging
  6. Bermimpi – dreaming
  7. Apa yang kita dengar mengingatkan akan pengalaman masa lalu – identification
  8. Menasihati – advising
  9. Bertengkar, terlalu cepat untuk menoleh atau tidak menyetujui usul orang lain – sparring
  10. Merasa selalu benar, tidak mau menerima kritikan, tidak mau menerima usulan untuk berubah – being right
  11. Keluar/lari dari pokok permasalahan karena merasa bosan, tidak nyaman lalu mengalihkan topik pembicaraan – derailing
Menurut Santoso Sastropoetro (Riyono Pratikno : 1987) berkomunkasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan, atau sering disebut dengan “the communication is in tune”. Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif, harus dipenuhi beberapa syarat :
  • menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan
  • menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
  • pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi pihak komunikan
  • pesan dapat menggugah kepentingan komunikan yang dapat menguntungkan
  • pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan.
Untuk membentuk keadaan diatas maka seorang fasilitator  berkomunikasi dalam proses pembelajaran sebaiknya :
  • Dengarkan jangan menyela
  • Lakukan pengulangan dengan menggunakan komunikasi nonverbal
  • Ungkapkan perasaan dengan terbuka dan jujur
  • Jangan menilai dan lepaskan emosi negatif
  • Hindari komunikasi yang membuka front pertengkaran (menyindir, menyalahkan dll)
  • Jangan menggurui
  • Beradaptasi pada bahasa tubuh dan perasaan mereka
  • Tunjukan rasa persetujuan (apa yang dikangumi dari mereka)
  • Berikan kesan bahwa anda berada dalam satu tim yang sama
  • Berikan mereka senyuman terbaik anda
  • Menawarkan saran yang bermanfaat dan berikan motivasi
Efektifitas sebuah proses komunikasi tergantung pada komponen yang terkait. Semakin baik komponen, gangguan-gangguan akan tereduksi. Feedback dan respon akan lebih mudah dibangkitkan.Komunikasi dalam pembelajaran akan berlangsung secara efektif jika dalam kegiatan pembelajaran dilakukan secara to the poin , congenial/ramah dan bersahabat, jelas, terbuka, secara lisan,dua arah, nyambung, jujur

Daftar Pustaka
Gafur, Abdul. (2006). Handout Kuliah Landasan Teknologi Pendidikan. PPs UNY. Yogyakarta
Lestari G, Endang dan Maliki, MA. (2003). Komunikasi yang Efektif. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
Pratikno, R. (1987). Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Remadja Karya. Bandung
Sardiman AM. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Jakarta.
Suranto. (2005). Komunikasi Perkantoran. Media Wacana. Yogyakarta
Wardani, IGAK. (2005). Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar. PAU-DIKTI DIKNAS. Jakarta.

Lasswell, Harold D. (1972).The structure and function of communication in society dalam Wilbur Schramm, ed. Mass communication. Urbana – Chicago: University of Illinois Press.

komunikasi pembelajaran yang efektif


BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari upaya peningkatan kualitas pendidikan yang sekarang ini sedang menjadi sorotan dan harapan banyak orang di Indonesia. Wujud dari proses pendidikan yang paling riil terjadi di lapangan dan bersentuhan langsung dengan sasaran adalah berupa kegiatan belajar mengajar pada tingkat satuan pendidikan. Kualitas kegiatan belajar mengajar atau sering disebut dengan proses pembelajaran tentu saja akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang output-nya berupa sumber daya manusia.
Kegiatan pembelajaran merupakan proses transformasi pesan edukatif berupa materi belajar dari sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan tujuan agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta perubahan tingkah laku. Dengan demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat tergantung kepada efektifitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran tersebut.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Pengertian tersebut mengidentifikasikan kepada kita bahwa yang termasuk unsur-unsur komunikasi adalah komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek.
Komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung amat efektif, baik antara pengajar dengan pelajar maupun diantara para pelajar sendiri sebab mekanismenya memungkinkan si pelajar terbiasa mengemukakan pendapat secara argumentatif dan mengkaji dirinya, apakah yang telah diketahuinya itu benar atau tidak. Agar jalannya komunikasi berkualitas, maka diperlukan suatu pendekatan komunikasi yaitu; pendekatan secara ontologis (apa itu komunikasi), tetapi juga secara aksiologis (bagaimana berlangsungnya komunikasi yang efektif) dan secara epistemologis (untuk apa komunikasi itu dilaksanakan).
Hal – hal penting yang perlu diperhatikan saat proses informasi untuk komunikasi dalam pembelajaran, antara lain: (1) hal yang akan disampaikan sampai kepada penerima tanpa ada pembiasan isi (subject = outcome), (2) hal yang akan disampaikan setingkat dengan kemampuan siswa dalam menelaah (tingkat intelegensi siswa, pengalaman-pengalaman yang pernah didapat), (3) siswa terikat secara aktif dalam proses belajar dengan cara menghubungkan apa yang mereka dapat sebelumnya dengan hal baru yang akan disampaikan, (4) siswa diminta menunjukkan kemajuan sehingga pencapaiannya dapat dianalisis, umpan balik mendapat respon sehingga terlihat jelas sukses dalam usahanya, dan (5) siswa diberi waktu luang yang cukup untuk berlatih dengan kondisi beragam untuk meyakinkan proses retensi dan tranfer yang sedang terjadi.
Ditinjau dari prosesnya pendidikan adalah komunikasi dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri atas manusia, yakni pengajar sebagai komunikator dan pelajar sebagai komunikan.
Lazimnya pada tingkatan bawah dan menengah pengajar itu disebut guru, sedangkan pelajar disebut dengan murid; pada tingkatan tinggi pengajar dinamakan dengan dosen, sedangkan pelajar dinamakan dengan mahasiswa. Pada tingkatan apapun proses komunikasi antara pelajar dan pengajar itu pada hakekatnya sama saja. Perbedaannya hanyalah pada jenis pesan serta kualitas yang disampaikan oleh si pengajar kepada di pelajar.
Tujuan pendidikan adalah khas atau khusus, yaitu meningkatkan pengetahuan seseorang mengenai suatu hal sehingga ia menguasainya. Jelas perbedaannya dengan tujuan penerangan, propaganda, indoktrinasi dan agitasi sebagaimana disinggung di atas. Tujuan pendidikan akan tercapai jika prosesnya komunikatif. Pada umumnya pendidikan berlangsung secara berencana di dalam kelas secara tatap muka (face to face). Karena kelompoknya relatif kecil. Meskipun komunikasi antara pelajar dan pengajar dalam ruang kelas itu termasuk komunikasi kelompok, sang pelajar sewaktu-waktu bisa mengubahnya menjadi komunikasi antarpersona. Terjadilah komunikasi dua arah atau dialog di mana si pelajar menjadi komunikan dan komunikator, demikian pula sang pengajar. Terjadinya komunikasi dua arah ini ialah apabila para pelajar bersikap responsif, mengetengahkan pendapat atau mengajukan pertanyaan, diminta atau tidak diminta. Jika si pelajar pasif saja dalam arti kata hanya mendengarkan tanpa ada gairah untuk mengekspresikan suatu pernyataan atau pertanyaan, maka meskipun komunikasi itu bersifat tatap muka, tetap saja berlangsung satu arah dan komunikasi itu tidak efektif.
Berdasarkan berbagai latar belakang dan pernyataan diatas, komunikasi memiliki hubungan yang sangat erat dengan efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar antara seorang guru dengan siswanya. Karena itulah, kelompok kami memilih untuk membahas “ Penerapan Komunikasi yang Efektif dalam Kegiatan Pembelajaran”.
2.        Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.        Apakah pengertian dari komunikasi?
2.        Apa sajakah unsur-unsur dalam komunikasi?
3.        Apakah pengertian dari pembelajaran?
4.        Apa sajakah macam-macam komunikasi dalam pembelajaran?
5.        Bagaimanakah proses belajar mengajar sebagai proses komunikasi?
6.        Bagaimanakah komunikasi yang efektif untuk kelancaran proses pembelajaran?
3.    Tujuan Penulisan
1.        Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi.
2.        Untuk mengetahui unsur-unsur dalam komunikasi.
3.        Untuk mengetahui pengertian dari pembelajaran.
4.        Untuk mengetahui macam-macam komunikasi dalam pembelajaran.
5.        Untuk mengetahui proses belajar mengajar sebagai proses komunikasi
6.        Untuk mengetahui komunikasi yang efektif untuk kelancaran proses
       pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
I.         PENGERTIAN KOMUNIKASI
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam definisinya secara khusus mengenai komunikasi itu sendiri menurut Hovland adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behaviour of other individuals).

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
·           Menurut Theodore M. Newcomb
“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”
·           Menurut Carl I. Hovland
“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)  menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”
·           Menurut Everett M. Rogers
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”
·           menurut Harold Lasswell
Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?
II.           UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
1.        Komunikator
Yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara,pengirim berita atau orang yang memberitakan
2.        Menyampaikan berita
Dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan
3.        Berita / pesan
Yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita
4.        Komunikan
Yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.
5.        Tanggapan atau reaksi
dalam bentuk jawaban atau reaksi
Kelima unsure komunikasi tersebut merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsure tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi.
III.        PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Sardiman AM menyebut istilah pembelajaran dengan interaksi edukatif. Menurut beliau, yang dianggap interaksi edukatif adalah interaksi yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan untuk mendidik, dalam rangka mengantar peserta didik ke arah kedewasaannya. Pembelajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para peserta didik di dalam kehidupannya, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalani. Proses edukatif memiliki ciri-ciri :
a.    Ada pesan yang akan disampaikan (ditransfer)
b.    Ada pebelajar
c.    Ada guru
d.   Ada metode
e.    Ada situasi
f.                          Ada penilaian
Association for Educational Communication and Technology (AECT) menegaskan bahwa pembelajaran (instructional) merupakan bagian dari pendidikan. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdiri dari komponen-komponen sistem instruksional, yaitu komponen pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan latar atau lingkungan.
Suatu sistem instruksional diartikan sebagai kombinasi komponen sistem instruksional dan pola pengelolaan tertentu yang disusun sebelumnya di saat mendesain atau mengadakan pemilihan, dan di saat menggunakan, untuk mewujudkan terjadinya proses belajar yang berarah tujuan dan terkontrol, dan yang :
a.         didesain untuk mencapai kompetensi tertentu atau tingkah laku akhir dari suatu pembelajaran
b.        meliputi metodologi instruksional, format, dan urutan sesuai desain
c.         mengelola kondisi tingkah laku
d.        meliputi keseluruhan prosedur pengelolaan
e.         dapat diulangi dan diproduksi lagi
f.         telah dikembangkan mengikuti prosedur; dan g) telah divalidasi secara empirik (Yusufhadi M, dkk.:1986)
Dengan demikian pembelajaran dapat dimaknai sebagai interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara sengaja dan terencana serta memiliki tujuan yang positif. Keberhasilan pembelajaran harus didukung oleh komponen-komponen instuksional yang terdiri dari pesan berupa materi belajar, penyampai pesan yaitu pengajar, bahan untuk menuangkan pesan, peralatan yang mendukung kegiatan belajar, teknik atau metode yang sesuai, serta latar atau situasi yang kondusif bagi proses pembelajaran.
IV.        MACAM-MACAM KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
1.        Secara langsung
Seorang guru memberikan pelajaran secara langsung dengan bertatap muka dengan para siswa dalam suatu ruangan atau di luar ruangan dalam konteks pembelajaran, seperti yang biasanya dilakukan di sekolah
2.        Secara tidak langsung
Guru dapat memberikan suatu pembelajaran melalui suatu media tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan siswa, dan siswa pun dapat memperoleh informasi secara luas melalui media tersebut.
V.           PROSES BELAJAR MENGAJAR SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
Proses belajar mengajar dapat dikatakan proses komunikasi dimana terjadi proses penyampaian pesan tertentu dari sumber belajar (guru, instruktur, media pembelajaran dll) kepada penerima (peserta didik, murid) dengan tujuan agar pesan (berupa topik-topik pelajaran tertentu) dapat diterima (menjadi milik) oelh peserta didik/murid.
Guru hendaknya menyadari bahwa didalam kegiatan belajar dan pembelajaran, seungguhnya ia sedang melaksanakan kegiatan komunikasi. Untuk itu guru harus memilih dan menggunakan kata-kata yang berada dalam jangkauan/medan pengalaman murid-muridnya, agar dapat dimengerti dengan baik oleh mereka sehingga pesan pembelajaran yang disampaikan dapat diterima oleh murid dengan baik.
Dalam proses pembelajaran ada yang disebut kegiatan encoding dan decoding. Encoding merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan  lambang-lambang yang akan digunakan dalam kegiatan komunikasi oleh komunikator (oleh guru dalam kegiatan pembelajaran). Sedangkan Decoding adalah kegiatan dalam komunikasi yang dilaksanakan oleh penerima pesan (audience, murid) dimana penerima berusaha menangkap makna pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang oleh komunikator.
   Agar penyampaian pesan pembelajaran mencapai “sharing” yang diinginkan maka dilakukan penyampaian dengan lebih konkret dan jelas, selain dengan memilih lambang verbal yang berada dalam medan pengalaman murid. Misalnya menggunkaan alat peraga dan media pembelajaran seperti chart, diagram, grafik, gambar diam dll.
Media pembelajaran dapat digunakan dalam 2 macam cara dalam proses belajar mengajar:
Ø     Sebagai alat peraga untuk menjelaskan materi pelajaran yang disampaikan keapda murid-murid
Ø     Pemanfaatan media pembelajaran sebagai saluran komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan pembelajaran terutama oleh media belajar mandiri seperti modul, Computer Based Instruction (CAI).
VI.        KOMUNIKASI YANG EFEKTIF UNTUK KELANCARAN PROSES PEMBELAJARAN
Komunikasi dalam pembelajaran dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif oleh siswa.
Komunikasi efektif dalam pembelajaran harus didukung dengan keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung secara informal antara dua orang individu. Komunikasi ini berlangsung dari hati ke hati, karena diantara keduabelah pihak terdapat hubungan saling mempercayai. Komunikasi antar pribadi akan berlangsung efektif apabila pihak yang berkomunikasi menguasai keterampilan komunikasi antar pribadi.
Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan suatu keharusan, agar terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta belajar. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar ini sangat tergantung dari kedua belah pihak. Akan tetapi karena pengajar yang memegang kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif terletak pada tangan pengajar. Keberhasilan pengajar dalam mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya dalam melakukan komunikasi ini.
Untuk menyamakan makna antara guru/dosen dan siswa ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian:
1.    Semua komponen dalam komunikasi pembelajaran diusahakan dalam kondisi ideal/baik
a.    pesan (message) harus jelas, sesuai dengan kurikulum, terstruktur secara jelas, menarik dan sesuai dengan tingkat intelegensi siswa.
b.    Sumber/guru harus berkompetensi terhadap materi ajar, media yang digunakan, mampu menyandikan dengan jelas, mampu menyampaikan tanpa pembiasan dan menarik perhatian serta mampu membangkitkan motivasi diri dan siswa dalam proses interaksi dan transaksi komunikasi
c.    penerima/siswa harus dalam kondisi yang baik/sehat untuk tercapainya prasyarat pembelajaran yang baik
d.   lingkungan (setting) mampu mendukung penuh proses komunikasi misalnya pencahayaan, kenyamanan ruang dan sebagainya
e.    materi/media software dalam kondisi baik/tidak rusak (sesuai dengan isi/pesan).
f.     alat (device) tidak rusak sehingga tidak membiaskan arti (audiovisual). Media yang menarik (dapat dilihat dan didengar) akan memudahkan siswa dalam retensi dan pengingatan kembali pesan yang pernah didapat
g.    teknik/prosedur penggunaan semua komponen pembelajaran harus memiliki instruksi jelas dan terprogram dalam pengelolaan
2.    Proses encoding dan decoding tidak mengalami pembiasan arti/makna
3.    Penganalogian harus dilakukan untuk membantu membangkitkan pengertian baru dengan pengertian lama yang pernah mereka dapat
4.    Meminimalisasi tingkat gangguan (barrier/noise) dalam proses komunikasi mulai dari proses penyandian sumber (semantical), proses penyimbolan dalam software dan hardware (mechanical) dan proses penafsiran penerima (psychological).
5.    Feedback dan respons harus ditingkatkan intensitasnya untuk mengukur efektifitas dan efisiensi ketercapaian
6.    Pengulangan (repetition) harus dilakukan secara kontinyu maupun progresif
7.    Evaluasi proses dan hasil harus dilakukan untuk melihat kekurangan dan perbaikan
8.    Aspek pendukung dalam komunikasi; fisik, psikologi, sosial dan waktu harus dan diselaraskan dengan kondisi komunikasi yang sedang berlangsung agar tidak menghambat proses komunikasi pembelajaran
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a.       Dalam definisinya secara khusus mengenai komunikasi itu sendiri menurut Hovland adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behaviour of other individuals).
b.      Unsur-unsur dalam komunikasi adalah
1)      Komunikator
2)      Menyampaikan berita
3)      Berita / pesan
4)      Komunikan
5)      Tanggapan atau reaksi
c.       Pengertian pembelajaran adalah  proses yang berfungsi membimbing para peserta didik di dalam kehidupannya, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalani.

d.      Komunikasi dalam pembelajaran dibagi menjadi 2 yaitu secara langsung dan secara tidak langsung.